Jumat, 02 Oktober 2009

ISLAM BUKAN AGAMA KEKERASAN (Menolak Tuduhan Terorisme Terhadap Islam) [1]

Oleh Nahâr bin ‘Abdur Rahmân bin Nahâr al-‘Utaiby

MUKADDIMAH

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Dien al-Islam sebagai dien rahmat (kasih sayang) bahkan terhadap binatang sekalipun dan melarang para hamba-Nya berbuat zhalim dan permusuhan. Shalawat dan salam atas orang yang diutus Allah sebagai rahmat bagi sekalian alam, yaitu Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Selanjutnya, pada beberapa hari ini terjadi fenomena peledakan dan pembunuhan terhadap umat non Muslim baik di negeri mereka maupun di negara Islam, pembunuhan terhadap kaum Muslimin yang bersama mereka dan para aparat keamanan kaum Muslimin. Para pelaku tersebut terkadang berkeyakinan bahwa hal tersebut berasal dari ajaran Islam dan bahwa orang yang mati dalam misi tersebut termasuk syahid. Lalu, apakah benar perbuatan tersebut berasal dari ajaran Islam? apakah orang yang bunuh diri di dalam mem-bunuh para aparat keamanan, membunuh umat non Muslim dan orang-orang Islam yang bersama mereka dianggap sebagai syahid? Ataukah dia telah melakukan suatu perbuatan yang diharamkan?

Hal inilah yang akan terungkap melalui halaman-halaman kajian berikut ini, insya Allah, di mana pertama, saya akan berbicara tentang faktor-faktor terjadinya pembunuhan terhadap kaum Muslimin dan non Muslim, kemudian seputar hukum membunuh para aparat keamanan; apakah dapat dianalogkan dengan kasus pembelaan diri terhadap penyamun. Kemudian berbi-cara seputar hukum membunuh umat non Muslim di negeri Islam dan orang yang bisa jadi bersama mereka, lalu mengenai hukum membunuh umat non Muslim di negeri mereka sendiri. Atas semua itu, saya berharap kepada Rabbku agar menunjukkan kita semua ke jalan yang benar dan berkomitmen terhadapnya, menjauhkan kita dari sikap fanatik tanpa dalil serta menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan wahyu yang disampaikan melalui Kitabullah dan Sunnah RasulNya berdasarkan pemahaman ulama as-Salaf ash-Shâlih rahimahumullah.

Yang saya inginkan hanya keikhlasan kepada Allah, RasulNya, cinta para imam kaum Muslimin serta orang-orang awam di kalangan mereka. Juga agar hukum Allah menjadi jelas bagi orang yang jahil terhadapnya. Kepada Allah saya minta pertolongan dan bertawakkal, cukuplah Dia sebagai sebaik-baik pelindung bagiku.

FAKTOR-FAKTOR PEMBUNUHAN TERHADAP NYAWA TAK BERDOSA

  • 1. Kebodohan dan minimnya pengetahuan agama (ilmu syar’i). Bila seseorang bodoh atau minim ilmu, maka terkadang banyak hal menjadi bercampur aduk dalam pemikirannya sehingga tidak dapat membedakan mana yang haram dan mana yang wajib di dalam agama Islam. Kemudian berkeyakinan bahwa membunuh nyawa tak berdosa adalah suatu kewajiban bahkan dibolehkan sehingga berani melakukan hal itu karena kebodohannya dan tanpa dasar ilmu.
  • 2. Tidak Tatsabbut (cek-ricek) di dalam menerima berbagai informasi. Artinya, seseorang mendapatkan beberapa informasi dan isu-isu, yang dominannya tidak benar atau sebagiannya ada yang benar tetapi dibumbui oleh berlipat-lipat kebohongan sementara informasi-informasi atau berita-berita ini datang dari sumber yang tidak jelas atau dari sosok-sosok anonim sebagaimana yang dipampangkan melalui internet atau sebagian channel satelit.
  • 3. Tidak memiliki orientasi yang benar di dalam menuntut ilmu agama. Sebagian orang menimba ilmu kepada orang-orang yang belum diakui kapasitas keilmuan dan keagamaannya, yaitu mereka yang tinggal di luar negeri dan tidak direkomendasikan oleh salah seorang pun dari para ulama yang telah diakui keilmuannya. Dan, bisa jadi si penuntut ilmu ini mendapatkan pendapat-pendapat dan fatwa-fatwa mereka melalui internet atau sampai kepadanya ketika ia bepergian ke luar negeri, lalu tertipu oleh perkataan-perkataan tersebut padahal bertentangan dengan pendapat yang benar.
  • 4. Semangat berlebihan dalam agama yang tidak terkontrol. Kecintaan seorang Muslim kepada agama dan ghirahnya terkadang bisa melahirkan semangat dan bila ia tidak terkontrol dengan kontrol syariat, maka akan menyebabkan akibat yang tidak baik.
  • 5. Kurangnya rasa takut kepada Allah Ta’ala dan tidak mau berhenti sebatas aturan-aturanNya, khususnya bagi orang yang sudah jelas baginya hukum yang dijelaskan ulama-ulama besar yang Rabbani, yang mengetahui permasalahan-permasalahan dari yang sekecil-kecilnya sebelum permasalahan yang besar-besarnya, yaitu para ulama yang telah diakui oleh kaum Muslimin secara umum akan ketulusan dan ketakwaan mereka semisal Samâhah asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah, Fadlîlah asy-Syaikh Muhammad bin ‘Utsaimîn rahimahullah dan ulama-ulama yang masih hidup seperti Samâhah al-Mufti, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ali Syaikh, Fadlîlah asy-Syaikh Shâlih al-Fauzân, Fadlîlah asy-Syaikh ‘Abdullah bin Ghudyân dan ulama-ulama lainnya yang tergabung dalam Hai’ah Kibâr al-’Ulamâ` (Sidang Ulama Besar) dan anggota komisi fatwa. Juga, Menteri Urusan Keislaman (Menag), Fadhîlah asy-Syaikh Shâlih Ali Syaikh dan banyak lagi ulama lainnya yang berilmu dan wara’.
  • 6. Ijtihad para penuntut ilmu pemula yang tanpa merujuk kepada para ulama mereka. Seperti yang sudah dimaklumi bahwa para penuntut ilmu sejak dulu selalu merujuk kepada para ulama mereka terhadap hal-hal yang musykil akan tetapi ada sebagian dari para penuntut ilmu tersebut (sekarang ini) yang berijtihad di dalam masalah-masalah yang besar tanpa merujuk lagi kepada para ulama mereka. Hal seperti ini seringkali menyebabkan mereka tergelincir dan jauh dari kebenaran.
Sumber: http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/07/23/islam-bukan-agama-kekerasan-menolak-tuduhan-terorisme-terhadap-islam/
Nanti kelanjutannya yaaa

Suara Dari Balik Reruntuhan

Suara Dari Balik Reruntuhan

Jumat, 02/10/2009 07:41 WIB

puing2 bertaburan...bangunan2 yg kokoh menjulang rubuh sujud mencium
bumi...

pertiwiku bergoncang lagi...ranah minang terkulai...

menghadapi getaran sapa dari ilahi...

tangis pilu menjadi nyanyian dari irama bencana ini...

robbi...bumi ini adalah milikmu...namun kami juga

adalah hambamu...janganlah engkau mengakhiri kisah kami dibumi ini dengan

tertimbun bencana dan petaka...kami hanyalah pemeran kecil

dari pentas kehidupan ini...biarlah mereka yang

telah mengotori bumi ini dengan lakonan durjana dan nista menjadi tumbal

amarahmu ya raaaaaaab....

Filhan El Dien


Sumber: Era Muslim

Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia tentang Musibah Gempa Bumi Sumatera Barat

Jumat, 02/10/2009 10:22 WIB


Gempa besar 7,6 SR menggoncang kawasan Sumatera Barat, Rabu, 30 September 2009 kemarin. Akibat gempa tersebut, ratusan bangunan hancur, ratusan orang dinyatakan meninggal dan luka-luka, sementara ratusan lagi diperkirakan masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan. Memang belum ada angka resmi berapa korban serta kerugian yang ditimbulkan oleh musibah ini, tapi diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan proses evakuasi yang sedang dilakukan. Berapapun kerugian dan korban yang ada, yang pasti musibah ini tentu menimbulkan penderitaan baru di tengah berbagai persoalan dan kesulitan yang dialami oleh rakyat yang tinggal di daerah Sumatera Barat, khususnya kota Padang dan sekitarnya.

Berkenaan dengan musibah ini, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

1. Belawasungkawa dan keprihatinan yang amat mendalam atas terjadinya musibah ini. Meski musibah ini akan menambah penderitaan bagi rakyat, khususnya rakyat miskin yang tinggal di daerah Sumatera Barat, tetapi hendaknya kita bisa menghadapinya dengan penuh kesabaran dan ridha dengan qadha' Allah SWT. Hanya dengan cara itu saja kita dapat menghadapi musibah ini dengan tenang, sehingga tidak menimbulkan masalah baru.

2. Penting untuk kita dapat memetik pelajaran, bahwa betapapun manusia tetaplah makhluk yang lemah. Karena itu tidak pada tempatnya bertindak durhaka kepada Allah Swt, dzat yang menciptakan alam semesta, manusia dan kehidupan ini. Semakin banyak musibah, mestinya semakin mendorong untuk kita semakin taat kepada Nya dengan jalan melaksanakan syariah-Nya, yakni meninggalkan semua yang dilarang-Nya dan menjalankan yang diwajibkan oleh-Nya. Penolakan terhadap syariah Allah dengan tetap membiarkan kemaksiatan dalam berbagai aspek kehidupan (ekonomi ribawi, budaya pornografi, korupsi dan sebagainya) adalah bukti nyata dari sikap durhaka yang dimaksud.

3. Menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan penanganan secepatnya, menolong korban dan memberikan bantuan logistik yang diperlukan, termasuk mengkaji secara menyeluruh konstruksi bangunan yang ada agar musibah serupa tidak memberikan dampak terlalu besar di masa mendatang.

4. Menyerukan kepada umat Islam untuk mengulurkan bantuan apa saja yang bisa diberikan. Islam menganjurkan kepada umatnya untuk peduli terhadap penderitaan saudaranya dan dilarang berpangku tangan. Karena itu, Hizbut Tahrir Indonesia telah membuka Posko HTI Peduli Gempa Sumbar untuk penyelamatan korban, penyaluran bantuan, pemulihan mental (mental recovery) dan bantuan medis, melalui posko-posko sebagai berikut:

(a) Jakarta: Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia, di Crowne Palace A25, Jalan Prof. Soepomo 231 Jakarta Selatan, Telp. 021-83787370 dan 83787372, Cp. Abdullah Fanani, HP 08158366436;

(b) Padang: Kantor DPD I HTI Sumbar, Jl. Enggang III/07, Permata Putih, Padang, Sumatera Barat. Cp Rozi Saferi, HP 081374529543.

(c) Pekanbaru: Kantor DPD I HTI Riau, Ponpes Attamam, Jl. Karya I, Marpoyan Selatan Gedung Pasca Sarjana UIR, Cp. Muhammad Ihsan, HP 081365609191 dan 081993040530.

Bantuan dana bisa disalurkan ke Rekening an. Hizbut Tahrir Indonesia di Bank Syariah Mandiri Nomer Rekening 0160233681 dan BNI Syariah Nomer Rekening 0177325530.

5. Semoga musibah ini bisa menghapus dosa para korban, menghantarkan kepada derajat syahid untuk yang meninggal dan memberikan hikmah kepada kita semua untuk semakin tunduk dan taat kepada Allah SWT, dzat yang menciptakan alam semesta ini, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara.


Sumber: Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismaily@telkom.net, ismailyusanto@gmail.com

Jumat, 02/10/2009 16:28 WIB

Mobil-mobil van milik penjara Israel bergerak menuju perbatasan Tepi Barat, Jumat (2/10) waktu setempat. Di dalam van-van itu terdapat 19 perempuan Palestina yang selama ini mendekam di dalam penjara Hasharon, Israel.

Mereka dibawa ke perbatasan untuk dibebaskan sesuai kesepakatan Israel untuk membebaskan 20 tahanan perempuan Palestina sebagai kompensasi atas rekaman video Gilad Shalit, prajurit Israel yang ditawan pejuang Palestina di Gaza sejak tahun 2006 lalu.

Laporan Al-Jazeera menyebutkan, Israel akan menyerahkan para tahanan itu ke petugas Palang Merah Internasional di perbatasan. 18 orang tahanan akan dibebaskan dan dibawa ke Tepi Barat, sedangkan satu orang tahanan bernama Fatima Al-Zeeq bersama anaknya yang berusia 18 bulan akan dibebaskan ke Jalur Gaza.

Pembebasan tahanan perempuan Palestina sebagai kompensasi atas rekaman video Shalit adalah hasil negosiasi panjang antara pihak Israel dengan Hamas lewat mediasi Mesir dan Jerman selama tiga tahun ini. Jerman sejak bulan Juli lalu terlibat dalam negosiasi upaya pembebasan Shalit.

Rekaman video itu untuk menunjukkan bahwa Shalit masih hidup dan aman dibawah tawanan Hamas. Selama ini, petunjuk bahwa Shalit masih hidup hanyalah surat-surat yang ditulis Shalit dan rekaman suaranya saja. Hamas menuntut Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina di penjara Israel jika ingin Shalit dibebaskan. Saat ini, terdapat sekitar 900 warga Palestina yang ditawan Israel. Hamas dan gerakan pejuang lainnya seperti PLO serta otoritas Palestina menolak kesepakatan damai jika Israel tidak membebaskan seluruh tahanan Palestina. (ln/aljz)

Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (Ridyasmara)

Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/ayat-ayat-allah-swt-dalam-gempa-di-sumatera.htm

Rabu, 26/08/2009 12:58 WIB Guru Ajari Panasnya Neraka Seluruh Murid Perempuan Disulut Korek Api, Laki-laki Sebagian Baban Gandapurnama - detikBandung

Bandung - Tak semua murid merasakan praktik nyeleneh dari guru agama SMP Pasundan 7 Rosnida (48). Murid laki-laki sedikit beruntung karena hanya sebagian kecil yang merasakan panasnya korek api yang disulut sang guru. Sedangkan semua murid perempuan merasakannya.

"Sebab kata bu guru perempuan yang paling banyak masuk neraka. Makanya kita semua kena. Kalau cowok-cowok mah enggak semua," ujar salah satu murid Kelas 9 SMP Pasundan 7, Siti Nurjannah (14) ditemui di sekolah, Jalan Jendral Sudirman PAL 3/ Cijerah Gang Pelita, Rabu (26/8/2009). Jumlah murid perempuan 23 orang, sementara laki-laki 17 orang.
(nanti lanjut lagi ya)

Aceh Terapkan Hukum Rajam bagi Pelaku Zina Postoleh Admin • Sabtu 12 September 2009 pk 10.30 Aceh Terapkan Hukum Rajam bagi Pelaku Zina

Kamis, 10 September 2009 - 13:20 wib
Muhammad Saifullah - Okezone

JAKARTA - Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dalam waktu dekat akan menerapakan hukuman rajam hingga mati bagi para pelaku zina. Sanksi keras tersebut akan diberlakukan kepada para pelaku zina yang sudah menikah.

Adapun bagi para pelaku zina yang memiliki status belum menikah akan dijatuhi hukuman cambuk dengan menggunakan tongkat rotan sebanyak 100 kali. Hukuman rajam dilakukan dengan cara melempari batu kepada pelaku zina hingga tewas.

Demikian keterangan yang disampaikan Raihan Iskandar, anggota DPRD Provinsi NAD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti dikutip dari http://www.news.com.au, Kamis (10/9/2009).

Aceh, sejauh ini telah menerapkan sejumlah hukum syariah yang merujuk pada Alquran dan hadist. Di antaranya mewajibkan muslimah memakai busana muslim, melaksanakan salat lima waktu sehari, puasa, dan memberikan sedekah kepada fakir miskin.

Hukum syariah diberlakukan dibawah komando lembaga otonom yang diberikan wewenang memerintah oleh pemerintah pusat sejak tahun 2001 untuk meredam kelompok muslim garis keras meminta kemerdekaan.

"Rancangan undang-undang ini hanya difokuskan pada isu etnis yang meliputi konsumsi alkohol, judi, zina, dan perkosaan," ujar Iskandar. "DPRD Provinsi Aceh dijadwalkan akan mengesahkan RUU ini pada Senin," imbuhnya. (ful)
===================

Sumber: http://mengenal-islam.phpbb3now.com/viewtopic.php?f=48&t=915&sid=e797b86ae34e391cbb4672b6698691e6